About

2NE1 - I Am the Best

Powered by mp3skull.com
Asih Nurhidayati

Pages

Jumat, 17 Mei 2013

museum lampung

Museum lampung adalah salah satu tempat kunjungan wisata sejarah yang dapat digunakan sebagai sarana pendidikan, penelitian dan rekreasi. Terletak dijalan z.a. pagaralam 5 kilometer disebelah utara pusat kota tanjungkarang dan hanya 400 meter dari terminal bus rajabasa.

Museum Negeri Provinsi Lampung "Ruwa Jurai" mulai dirintis pada tahun anggaran 1975/1976 sejak saat itu pembangunan fisik terus dilaksanakan di areal tanah seluas 17 .010 m2 yang berlokasi di Jalan Hi 2 A Pagar Alam No. 64 Gedung Meneng, Bandar Lampung. Bersamaan dengan peringatan Hari Aksara Internasional  yang dipusatkan di Bandar Lampung pada tanggal 24 September 1988. Museum Negeri Provinsi Lampung diresmikan oleh Prof. Dr. Fuad Hasan.

Koleksi yang dapat dijumpai adalah benda-benda hasil karya seni, keramik dari negeri siam dan china pada zaman dinasti ming, stempel dan mata uang kuno pada masa penjajahan belanda dll. Koleksi-kolksi tersebut berjumlah 2.893 buah meliputi benda-benda geologi, biologi, etnografi, arkeologis, dan lainnya.

Salah satu jenis koleksi yang berkaitan dengan Kebudayaan Lampung adalah koleksi etnografika, klasifikasi koleksi jenis ini meliputi semua benda yang cara pembuatan dan pemakaiannya memperlihatkan ciri khas etnis tertentu.

Museum Lampung telah dirintis sejak tahun 1975 oleh Kepala Kantor Pembinaan Permuseuman Perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) Provinsi Lampung di Tanjung Karang.  Wujud pembangunan fasilitas gedung pameran dan kantor baru dikerjakan pada tahun anggaran 1978/1979, didasarkan pada keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 064/P/1978 tentang Pengangkatan Pimpinan dan Bendaharawan Proyek Rehabilitasi dan Perluasan Museum Lampung.
Peletakan batu pertama pembangunan Museum Lampung dilakukan oleh Kepala Bidang Permuseuman Sejarah dan Kepurbakalaan Kanwil Depdikbud Provinsi Lampung Drs. Supangat pada tanggal 13 Juni 1978 di lokasi Jalan Teuku Umar No.64 Gedongmeneng, sekarang menjadi Jalan H.  Zainal Abidin Pagar Alam No.64 Gedongmeneng, Bandar Lampung.


Pada tahun 1984 sehubungan dengan pelaksanaan Purna Pugar Taman Purbakala Pugungraharjo yang dipusatkan di Museum Lampung, masyarakat mulai mengenal lebih dekat keberadaan museum. Untuk memenuhi minat masyarakat yang ingin berkunjung, maka Kakanwil Depdikbud Provinsi Lampung menerbitkan Surat Edaran No. 0085/I.12/J/1986 tanggal 2 Januari 1986 tentang dibukanya Museum Lampung setiap hari Sabtu.
Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. DR. Fuad Hasan.


Sementara itu, penambahan nama “Ruwa Jurai” untuk Museum Lampung ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.0233/0/1990 tertanggal 1 April 1990. Penambahan itu disesuaikan dengan logo Provinsi Lampung “Sang Bumi Ruwa Jurai”.
Pada era otonomi daerah, berdasarkan Keputusan Gubernur Lampung Nomor 03 Tahun 2001 tertanggal 9 Februari 2001 status Museum Lampung beralih menjadi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di bawah Dinas Pendidikan Provinsi. Sejak bulan Februari 2008 UPTD Museum Lampung beralih menjadi UPTD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung.
Museum Lampung memiliki arsitektur modern yang secara sepintas tidak seperti bangunan tradisional Lampung, namun sesungguhnya bangunan Museum Lampung pada prinsipnya mengambil konsep dasar Balai Adat atau Sessat, dengan bentuk empat persegi panjang. Model rumah panggung tercermin pada tiang-tiang di bagian luar dan dalam gedung. Tangga yang terdapat di dalam gedung untuk menghubungkan lantai bawah menuju lantai atas, merupakan penggambaran tangga yang ada pada rumah tradisional Lampung. Museum ini memiliki beberapa fasilitas penunjang dalam menyelenggarakan permuseuman, yaitu: Ruang Lobby, Ruang Pamer Tetap (terdiri atas 2 lantai), Auditorium, Ruang Kantor UPTD Museum, Perpustakaan, Storage (gudang koleksi), Ruang Fumigasi beserta fasilitas penunjang lainnya, termasuk halaman museum yang sangat luas yang bisa dipergunakan untuk kegiatan pendukung permuseuman.
Museum Lampung memiliki 4.690 koleksi benda budaya ada tahun 2011, yang terdiri: koleksi geologika (69 buah), biologika (91 buah), etnografika (2.051 buah), arkeologika (314 buah), historika (61 buah), numismatika/hiraldika (1.348 buah), filologika (44 buah), Keramologika (680 buah), seni rupa (8 buah), dan teknologika (24 buah).  *** (250413)

0 komentar:

Posting Komentar