About

2NE1 - I Am the Best

Powered by mp3skull.com
Asih Nurhidayati

Pages

Kamis, 16 Mei 2013

bidang industri dan pertanian

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Di era globalisasi ini, Negara-negara di berbagai belahan dunia berlomba-lomba untuk memajukan seluruh sektor yang terdapat di Negara tersebut untuk memajukan nama Negara tersebut. Tidak terkecuali dalam sektor industri dan pertanian. Saat ini sektor perindustrian di seluruh dunia sangat berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan teknologi dalam bidang perindustrian yang semakin lama semakin canggih. Dalam sektor pertanian,  masih menjadi sektor penting yang membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Sektor pertanian juga menyediakan pangan bagi masyarakat Indonesia. Peranan sektor ini dalam menyerapkan tenaga kerja tetap terpenting. Mayoritas penduduk Indonesia, yang sebagian besar tinggal di daerah pedesaan, hingga saat ini masih menyandarkan mata pencahariannya pada sektor pertanian. Selain menyediakan kebutuhan pangan bagi penduduk serta menyerap tenaga kerja, sektor pertanian juga merupakan pemasok bahan baku bagi sektor industri dan menjadi sumber penghasil devisa.
Indonesia merupakan Negara yang menjadikan sektor industri dan sektor pertanian menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduknya. Hal ini dibuktikan dari banyaknya industri-industri yang menggunakan teknologi yang cukup baik sehingga tidak sedikit sektor industri di Indonesia dapat menembus pasar asing. Tidak kalah, sektor pertanian juga semakin lama semakin berkembang dengan bantuan teknologi yang pada saat ini semakin canggih sehingga pekerjaan pun semakin cepat dan mempermudah para petani kita saat ini. Indonesia merupakan negara berkembang yang masih relatif tertinggal dalam penguasaan Iptek muktahir serta masih menghadapi kendala keterbatasan modal, jelas belum memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage) pada sektor ekonomi yang berbasis Iptek dan padat modal. Oleh karena itu pembangunan ekonomi Indonesia sudah selayaknya dititikberatkan pada pembangunan sektor-sektor ekonomi yang berbasis pada sumberdaya alam, padat tenaga kerja, dan berorientasi pada pasar domestik. Dalam hal ini, sektor pertanianlah yang paling memenuhi persyaratan.

B.    Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian dari sektor industri dan sektor pertanian?
2.    Apa sasaran dari sektor industri dan sektor pertanian?
3.    Apa kebijakan dari sektor industri dan sektor pertanian?
4.    Apa saja faktor penghambat dari sektor industri dan sektor pertanian?
5.    Apa saja faktor pendorong sektor industri dan sektor pertanian?

C.    Tujuan
1.    Mengetahui pengertian dari sektor industri dan sektor pertanian
2.    Mengetahui sasaran dari sektor industri dan sektor pertanian
3.    Mengetahui kebijakan dari sektor industri dan sektor pertanian
4.    Mengatahui faktor penghambat dari sektor industri dan sektor pertanian
5.    Mengetahui faktor pendorong sektor industri dan sektor pertanian

D.    Manfaat
1.    Mengetahui lebih dalam lagi mengenai sektor industri dan sektor pertanian
2.    Menambah pengetahuan

E.    Metode
Metode yang digunakan penulis untuk menyusun makalah ini adalah study pustaka yaitu usaha penulis menghimpun informasi-informasi yang relevan dari buku-buku ilmiah, ensiklopedi, dan sumber-sumber baik tercetak ataupun elektronik lain.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    SEKTOR INDUTRI
1.    Pengertian
Industri adalah bidang mata pencaharian yang menggunakan keterampilan dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Sedangkan perindustrian adalah tatanan dan segala kegiatan yang bertalian dengan kegiatan industri. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. 
Selain itu, pengertian industri menurut undang-undang tentang perindustrian adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi atau barang jadi menjadi barang nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya dan politik.
Ada beberapa penjelasan tentang pengertian industri:
1.    Industri berasal dari bahasa latin yaitu industria yang artinya buruh(tenaga kerja) dan industrios yang artinya kerja keras.
2.    Industri artinya bagian dari proses produksi dimana tidak mengambil langsung dari alam untuk dikonsumsi, tetapi bahan-bahan itu diolah lebih dahulu sehingga menjadi barang yang berguna bagi masyarakat.
3.    Menurut Encyclopedia Americana, industri diartikan sekelompok kegiatan yang mengusahakan benda-benda ekonomi dan penggunaanya.
4.    Industri dalam arti sempit ialah kegiatan industri yang hanya terbatas pada tipe kegiatan ekonomi sekunder yaitu segala macam usaha atau kegiatan yang sifatnya mengubah atau mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
5.    Industri dalam arti luas adalah suatu kegiatan dalam usahanya untuk meningkatkan produktifitas dalam kegiatan ekonomi.
6.    Menurut G.T. Rennes, industri adalah aktifitas ekonomi manusia yang dilaksanakan secara terorganisasi dan sistematis.
7.    Menurut UU RI No.5 Tahun 1984, industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi atau barang jadi menjadi barang dengan nilai lebih atau barang jadi menjadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaanya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Menurut Roswto pertumbuhan dan perkembangan industri dibedakan menjadi 5 tahap, yaitu:
1.    The traditional society (masyarakat tradisional)
Suatu masyarakat yang strukturnya dibangun dalam fungsi terbatas, ilmu pengetahuan dan tekhnologi sangat sederhana dan berpenghasilan rendah.
2.    The Precondition for take off (pra kondisi menuju tinggal landas)
Merupakan bentuk masyarakat dalam masa peralihan. Nilai dan cara-cara tradisional mulai dirasakan tidak cocok. Sedangkan nilai-nilai baru muncul dan sangat dibutuhkan. Secara perlahan perubahan-perubahan pun mulai terjadi.
3.    Take off (masa tinggal landas)
Merupakan masa dimana berbagai kendala terhadap pertumbuhan sudah dapat diatasi. Nilai-nilai dan terobosan baru yang jelas dapat menimbulkan kemajuan masyarakat yang makin luas.
4.    The drive to maturity (menju ke arah kedewasaan)
Tahap menuju kedewasaan atau kematangan adalah suatu tahap kegiatan perekonomian yang tumbuh secara terus menerus. Produktivitas dari kekuatan industri sangat berarti menentukan pendapatan nasional. 
5.    The age of high masa concumtion (suatu masa masyarakat berkonsumsi tinggi)
Sektor industri diyakini sebagai sektor yang memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah perekonomian menuju kemajuan. Produk-produk industrial selalu memiliki “dasar tukar” (terms of trade) yang tinggi atau lebih menguntungkan serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan produk-produk sektor lain. Hal ini disebabkan karena sektor industri memiliki variasi produk yang sangat beragam dan mampu memberikan manfaat marjinal  yang lebih tinggi kepada pemakainya. Pelaku bisnis (produsen, penyalur, pedagang, dan investor) lebih suka berkecimpung dalam bidang industri karena sektor ini memberikan marjin keuntungan yang lebih menarik. Berusaha dalam bidang indusri dan berniaga hasil-hasil industri juga lebih diminati karena proses produksi serta penanganan produknya lebih bisa dikendalikan oleh manusia, tidak terlalu bergantung pada alam semisal musim dan cuaca.


2.    Sasaran sektor industri
Sasaran pembangunan industri adalah terwujudnya sektor industri yang kuat dan maju, sehingga mampu menunjang terciptanya perekonomian yang mandiri dan handal.
    Wujud industri yang kuat dan maju memiliki ciri, antara lain:
a.    Industri yang berdaya saing tinggi yang bertumpu pada sumber daya manusia yang berkualitas dan kemampuan penggunaan teknologi canggih.
b.    Struktur industri yang kukuh dan seimbang dengan keterkaitan yang erat baik antar industri maupun antar sektor industri dan sektor lainnya, sehingga mempunyai daya tahan tinggi terhadap perubahan.
c.    Industri yang makin tersebar keseluruh tanah air dengan memanfaatkan potensi sumber daya dan posisi geografis Indonesia secara serasi sehingga mampu memacu pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan akses ke pasar dunia.
d.    Industri kecil dan menengah yang berkembang semakin andal sebagai tulang punggung pembangunan industri kecil dan menengah sebagai pemasok dan penopang industri yang berwawasan lingkungan.
e.    Prasarana fisik dan kelembagaan yang andal dan mendukung kelangsungan proses inovasi serta pembangunan industri yang berwawasan lingkungan.
Sasaran pembangunan sektor industri yang ditetapkan oleh pemerintah salah satunya ialah memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri. Upaya Departemen Perindustrian selaku pengemban tugas pembinaan industri nasional untuk memperluas akses pasar produk dalam negeri mulai menunjukkan hasil positif. Sejumlah pasar yang selama ini sulit ditembus produk dalam negeri seperti pada pengadaan barang dan jasa di sektor industri migas dan pembangunan infrastruktur listrik, kini mulai terbuka.
3.    Kebijaksanaan
    Untuk mendukung tercapainya sasaran-sasaran di atas, pemerintah menempuh serangkaian kebijaksanaan pembangunan industri yang didasarkan pada empat macam strategi:
1.    Pembangunan industri berspektrum luas yang berorientasi pada pasar internasional yang meliputi:
•    Industri padat sumber daya alam, dengan memanfaatkan teknologi yang semakin maju.
•    Industri padat karya, yang makin padat ketrampilan.
•    Industri padat teknologi
2.    Pembangunan industri dengan percepatan penguasaan teknologi dalam rangka memantapkan dasar industrialisasi untuk menghasilkan produk industri unggulan.
3.    Pembangunan industri bertumpu pada mekanisme pasar dengan dunia usaha sebagai pemeran utama.
4.    Pembangunan industri yang mengutamakan tercapainya pertumbuhan bersamaan dengan pemerataan serta memberikan prioritas pada berbagai industri yang mampu tumbuh dengan cepat dan meningkatkan peran serta masyarakat secara luas dan produktif.
Titik berat stategi pembangunan industri sekarang adalah pada pengembangan industri-industri berdaya saing kuat melalui pemanfaatan keunggulan komparatif yang dimiliki, sekaligus secara bertahap menciptakan keunggulan komparatif yang dinamis. Secara garis besar, kebijaksanaan industri terdiri atas upaya yang terpadu dan saling menujang dalam pengembangan iklim usaha dan investasi, peningkatan kemampuan industri nasional, peningkatan kemampuan industri kecil dan menengah, perluasan persebaran industri ke daerah-daerah serta pemantapan perkembangan industri-industri unggulan.
4.    Faktor Pengahambat
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyatakan ada tujuh faktor yang menjadi penyebab lambatnya sektor industri di Indonesia:
1.    Pertumbuhan industri atau sektor terbesar yang tengah mengalami perlambatan dan berada pada tingkat yang sangat rendah.
2.    Perluasan kesempatan kerja yang tidak dimotori oleh sektor industri.
3.    Sektor industri sudah berada dalam kondisi kritis, melempar tenaga kerja formal ke sektor informal.
4.    Penyerapan tenaga kerja dalam sektor jasa tidak tertampung di sektor informal.
5.    Seharusnya sektor pertanian mengurangi jumlah tenaga kerjanya dan menyerap lebih banyak tenaga kerja informal.
6.    Kenaikan upah riil umumnya terjadi cukup pesat pada sektor pertambangan.
7.    Perkembangan upah dalam sektor industri mengalami peningkatan secara nominal, namun prosesnya masih berlangsung dengan lambat.
Faktor penghambat yaitu:
1.    Suasana industri belum merata
2.    Tenaga terampil yang masih harus diperbanyak dan diserasikan lagi.
3.    Daya beli masyarakat yang masih rendah
4.    Modal yang tersedia masih terbatas.
5.    Pasaran yang belum merata dikarenakan kondisi Indonesia yang bersifat kepulauan sehingga distribusi belum merata dengan baik.

Faktor-faktor penghambat industri: 
1.    Kekurangan modal kerja
2.    Terbatasnya tenaga kerja yang terampil dan ahli
3.    Pemasaran hasil industri kurang lancer
4.    Kualitas barang yang dihasilkan barang rendah
5.    Infrastruktur yang kurang memadai
6.    Komponen bahan baku tertentu masih tergantung dari luar negri
7.    Sikap mental masyarakat yang lebih menyukai produk buatan luar negri
8.    Adanya iklim usaha yang kurang sehat (masih terdapat monopoli)

5.    Faktor pendorong
    Faktor pendorong yakni :
1.    Jenis kekayaan alam yang tersebar di berbagai daerah sehingga memungkinkan terjadinya tukar menukar barang antar pulau di Indonesia.
2.    Letak Indonesia yang berada di antara Asia dan Australia sehingga memungkinkan pemasaran hasil industri ke benua tersebut.
3.    Kekayaan alam yang melimpah yaitu berupa barang tambang, hasil hutan dan hasil pertanian.
4.    Penduduk yang besar jumlahnya sebagai faktor tenaga kerja dan konsumen.
5.    Kesediaan dari Negara-negara besar sebagai pemilik modal untuk menanamkan modalnya dalam pengembangan industri di Indonesia.
6.    Undang-undang penanaman modal asing di Indonesia yang bersifat menguntungkan.
7.    Keanggotaan Indonesia dalam badan-badan internasional maupun regional sehingga terjadinya kerja sama di bidang industri.

B.    SEKTOR PERTANIAN
1.    Pengertian
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. 
Pertanian dalam arti luas adalah semua kegiatan yang meliputi bercocok tanam, perikanan, peternakan dan kehuutanan. Indonesia termasuk negara agraris, artinya sebagian besar dari penduduk hidup di pertanian .
Dalam arti yang sempit pertanian adalah suatu kegiatan bercocok tanam. Pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan. Pemanfaatan sumber daya ini terutama berarti budi daya (bahasa Inggris: cultivation, atau untuk ternak: raising). Namun demikian, pada sejumlah kasus,  yang sering dianggap bagian dari pertanian, dapat berarti ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan (bukan agroforestri).

2.    Sasaran Sektor Pertanian
Sasaran utama pembangunan pertanian adalah terciptanya sektor pertanian yang maju, efisien dan tangguh dicerminkan oleh:
a.    Meningkatkan peranan sektor pertanian dalam menunjang pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
b.    Terpenuhinya kebutuhan rakyat akan pangan.
c.    Meningkatkan daya beli rakyat.
d.    Meningkatkan kemampuan penyediaan bahan mentah untuk pengembangan industri.
e.    Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas masyarakat pertanian.
f.    Meningkatkan penguasaan iptek dan berkembangnya kelembagaan pertanian yang tangguh.
g.    Makin terkait dan makin terpadunya sektor pertanian dengan sektor industri dan  agrobisnis yang produktif.
Sasaran pembangunan pertanian adalah sebagai berikut:
a.    Melaksanakan manajemen pembangunan yang bersih, transparan dan bebas KKN.
b.    Meningkatkan koordinasi dalam penyusunan kebijakan dan manajemen pembangunan pertanian.
c.    Memperluas dan memanfaatkan basis produksi secara berkelanjutan.
d.    Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan memberdayakan SDM pertanian.
e.    Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pertanian.
f.    Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi tepat guna.
g.    Mempromosikan dan memproteksi komoditas pertanian.

3.    Kebijaksanaan
Kebijaksanaan untuk mencapai sasaran tersebut antara lain adalah:
a.    Meningkatkan efisiensi sistim produksi pertanian dan mengembangkan iklim usaha yang sehat untuk meningkatkan investasi di bidang pertanian, terutama untuk mendukung pengembangan usaha pertanian.
b.    Menjaga kestabilan harga pangan.
c.    Mengembangkan usaha pertanian rakyat terpadu melalui sistem agrobisnis, termasuk mengembangkan sistem lembaga keuangan di pedesaan, meningkatkan penyediaan sarana produksi dan mengembangkan kelembagaan pemasaran serta meningkatkan peranan koperasi di pedesaan/KUD.
d.    Menyederhanakan prosedur prijinan dan meningkatkan jaminan kepastian berusaha.
e.    Mendorong investasi di bidang usaha pertanian di daerah tertinggal, terutama di kawasan timur Indonesia dan di daerah tertinggal lainnya di kawasan barat Indonesia.
f.    Meningkatkan rehabilitasi tanah kritis, lahan pertanian yang ditelantarkan serta mencegah pengrusakkan dan pencurian sumber daya kelautan.

Beberapa kebijakan strategis yang perlu ditekankan dan memerlukan penanganan segera yaitu:
a.    Kebijakan ekonomi makro yang kondusif yaitu inflasi yang rendah, nilai tukar yang stabil dam suku bungan riil positif.
b.    Pembangunan infrastruktur pertanian meliputi pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, perluasan lahan pertanian terutama di luar Jawa, pencegahan konversi lahan terutama di Jawa, pengembangan jalan usahatani dan jalan produksi serta infrastruktur lainnya.
c.    Kebijakan pembiayaan untuk mengembangkan lembagakeuangan yang khusus melayani sektor pertanian, lembaga keuangan mikro, pembiayaan pola syaraiah, dan lainnya.
d.    Kebijakan perdagangan yang memfasilitasi kelancaran pemasaran baik di pasar dalam negeri maupun ekspor. Selain itu, untuk melindungi sektor pertanian dari persaingan di pasar dunia, diperlukan: (a) memperjuangkan konsep Strategic Product (SP) dalam forum WTO; (b) penerapan tarif dan hambatan non-tarif untuk komoditas-komoditas beras, kedelai, jagung, gula, beberapa produk hortikultura dan peternakan.
e.    Kebijakan pengembangan industri yang lebih menekankan pada agroindustri skala kecil di perdesaan dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan pendapatan petanai.
f.    Kebijakan investasi yang kondusif untuk lebih mendorong minat investor dalam sektor pertanian.
g.    Pembiayaan pembangunan yang lebih memprioritaskan anggaran untuk sector pertanian dan sektor-sektorpendukungnya.
h.    Perhatian pemerintah daerah pada pembangunan pertanian meliputi: infrastuktur pertanian, pemberdayaan penyuluh pertanian, pengembangan instansi lingkup pertanian, menghilangkan berbagai pungutan yang mengurangi dayasaing pertanian, serta alokasi APBD yang memadai.

4.    Faktor Penghambat
Faktor penghambat usaha pertanian Indonesia:
a.    Kemarau panjang
b.    Hama tanaman (tikus, wereng dan belalang)
c.    Penyimpangan iklim
d.    Faktor manusia

5.    Faktor Pendorong
Adapun faktor yang mendorong pertanian diantaranya:
1.    Keadaan fisis yang baik untuk pertanian, diantaranya: tanah yang luas dan subur, iklim yang baik, dan lapisan tanah yang gembur dan cukup tebal
2.    Susunan penduduknya menurut mata pencahariannya menunjukan ±10% penduduk Indonesia hidup dari pertanian
3.    Sektor pertanian menghasilkan lebih dari 50% dari pendapatan nasional
4.    Penduduk Indonesia cukup banyak, sehingga pertanian membutuhkan banyak tenaga kerja.

Faktor pendorong sektor pertanian:
a.    Pengaruh iklim muson menyebabkan berjenis-jenis flora dapat tumbuh dengan subur
b.    Tanah di Indonesia subur
c.    Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi atau barang jadi menjadi barang nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Sasaran pembangunan industrinya adalah terwujudnya sektor industri yang kuat dan maju, sehingga mampu menunjang terciptanya perekonomian yang mandiri dan handal.
Pembangunan industri sekarang menitik beratkan pada pengembangan industri-industri berdaya saing kuat melalui pemanfaatan keunggulan komparatif yang dimiliki, sekaligus secara bertahap menciptakan keunggulan komparatif yang dinamis. Secara garis besar, kebijaksanaan industri terdiri atas upaya yang terpadu dan saling menujang dalam pengembangan iklim usaha dan investasi, peningkatan kemampuan industri nasional, peningkatan kemampuan industri kecil dan menengah, perluasan persebaran industri ke daerah-daerah serta pemantapan perkembangan industri-industri unggulan
Faktor penghambat yaitu:
1.    Suasana industri belum merata
2.    Tenaga terampil yang masih harus diperbanyak dan diserasikan lagi.
3.    Daya beli masyarakat yang masih rendah
4.    Modal yang tersedia masih terbatas.
5.    Pasaran yang belum merata dikarenakan kondisi Indonesia yang bersifat kepulauan sehingga distribusi belum merata dengan baik.

    Faktor pendorong yakni :
1.    Jenis kekayaan alam yang tersebar di berbagai daerah sehingga memungkinkan terjadinya tukar menukar barang antar pulau di Indonesia.
2.    Letak Indonesia yang berada di antara Asia dan Australia sehingga memungkinkan pemasaran hasil industri ke benua tersebut.
3.    Kekayaan alam yang melimpah yaitu berupa barang tambang, hasil hutan dan hasil pertanian.

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.

Sasaran utama:
1.    Meningkatkan peranan sektor pertanian dalam menunjang pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
2.    Terpenuhinya kebutuhan rakyat akan pangan.
3.    Meningkatkan daya beli rakyat.

    Kebijaksanaan untuk mencapai sasaran tersebut antara lain adalah:

1.    Meningkatkan efisiensi sistim produksi pertanian dan mengembangkan iklim usaha yang sehat untuk meningkatkan investasi di bidang pertanian, terutama untuk mendukung pengembangan usaha pertanian.
2.    Menjaga kestabilan harga pangan.
3.    Mengembangkan usaha pertanian rakyat terpadu melalui sistem agrobisnis, termasuk mengembangkan sistem lembaga keuangan di pedesaan, meningkatkan penyediaan sarana produksi dan mengembangkan kelembagaan pemasaran serta meningkatkan peranan koperasi di pedesaan/KUD.
Faktor penghambat usaha pertanian Indonesia:
1.    Kemarau panjang
2.    Hama tanaman (tikus, wereng dan belalang)
3.    Penyimpangan iklim
4.    Faktor manusia
Adapun faktor yang mendorong pertanian diantaranya:
1.    Keadaan fisis yang baik untuk pertanian, diantaranya: tanah yang luas dan subur, iklim yang baik, dan lapisan tanah yang gembur dan cukup tebal
2.    Susunan penduduknya menurut mata pencahariannya menunjukan ±10% penduduk Indonesia hidup dari pertanian
3.    Sektor pertanian menghasilkan lebih dari 50% dari pendapatan nasional

DAFTAR PUSTAKA

Dumairy.1999.Perekonomian Indonesia.Jakarta:Erlangga
Hermanita.
http://geo-smancis.blogspot.com/favicon.ico, di unduh pada 29 November 2012
http://s0.wp.com/i/webclip.png?m=1311618091g, di unduh pada 29 November 2012
http://static.republika.co.id/files/images/favicon-rol.png, di unduh pada 29 November 2012
http://www.shvoong.com/favicon.ico, di unduh pada 29 November 2012
http://imgs.shvoong-static.com/images/2011/v281220111512/siteTopBgBlue.png, di unduh pada 29 November 2012
http://rahmanelieser.blogspot.com/favicon.ico, di unduh pada 29 November 2012
http://perekonomianindonesia-akuntansi.blogspot.com/favicon.ico, di unduh pada 29 November 2012
http://ramliramli.blogspot.com/favicon.ico, di unduh pada 27 November 2012

0 komentar:

Posting Komentar