About

2NE1 - I Am the Best

Powered by mp3skull.com

keluarga

Motivasi utama dalam hidupku adalah Ibuku.

Pendidikan

Selagi kita di beri kesempatan dan kita mampu, kenapa tidak. Katakan "YA" untuk menuntut ilmu.

Teman

Teman disaat suka dan duka itulah seorang SAHABAT.

Cinta

Cintailah sesuatu sewajarnya dan tidak berlebihan.

Motivasi

kesuksesan harus dibarengi dengan usaha dan do'a. Bukan hanya impian semata.

Asih Nurhidayati

Pages

Jumat, 26 April 2013

bawang merah Vs bawang putih




BAWANG MERAH VS BAWANG PUTIH



Bawang putih bawang merah, istilah tersebut mungkin kita selama ini sudah sering mendengarnya, putih yang melambangkan baik dan merah melambangkan buruk atau jelek. Bawang putih merupakan jenis tumbuhan yang umumnya dimanfaatkan sebagai bumbu dalam masakan, dan sudah dikenal sejak bertahun-tahun silam.

1.      Bawang Putih
Bawang putih (Allium sativum) berasal dari Asia tengah tinggi sekitar 50-60 cm dan termasuk kedalam family Liliacea. Untuk penyembuhan dianjurkan agar mengkonsumsi bawang putih dalam bentuk mentah, segar, berwarna putih dan tidak ada tanda-tanda akan tumbuh tunas sebnyk 3 siung per minggu. Bawang putih yang baik adalah umbinya penuh, tidak lunak, bebas dari kerusakan dan noda hitam serta tidak bertunas hijau.
Bawang putih paling banyak nilai gizinya dibanding dengan jenis bawang yang lain, yaitu :
1. Vitamin C
2. Mineral P, Ca dan K
3. Fe dan Vitamin B
Khasiat dan manfaat bawang putih selain untuk masakan adalah sebagai kesehatan yakni :
1. BORNCHITIS
1 Siung bawanng putih + 15 gram jahe + 3 buah mengkudu / pace matang dipotong-potong. Semua bahan lalu diblender dengan air secukupnya, lalu direbus hingga mendidih. Tambahkan madu secukupnya, aduk sampai rata dan kemmudian diminum (LAKUKAN SECARA TERATUR).
2. INFLUENZA
2 batang daun bawang putih + 10 gram jahe + 2 buah mengkudu / pace yang matang dicuci bersih lalu dipotong-potong. Semua bahan diblender dengan air secukupnya, lalu direbus hingga mendidih kemudian airnya diminum selagi hangat.
3. REMATIK
15 gram akar bawang putih + 5 butir cengkih + 1 buah mengkudu / pace yang matang dicuci lalu dipotong-potong. Semua bahan diblender dengan air secukupnya kemudian diminum.
4. BERI-BERI
1 siung bawang putih + 50 gra pepya matang + 100 gram anggur. Semua bahan dijus tambahkan air secukupnya lalu diminum.
5. MIGRAIN
2 batang daun bawang putih + 15 gram jahe + 5 buah manggis (ambil dagingnya). Semua bahan diblender dengan air secukupnya lalu diminum.
6. DARAH TINGGI (HIPERTENSI)
1 siung bawang putih + 1 buah pisang + `5 gram jamur hioko yang telah direndam samaoilebut, lalu dikukus hingga matang. Semua bahan diblender dengan air secukupnya, tambahkan 2 sendok makan madu aduk rata kemudian diminum.
7. RADANG TELINGA
2-3 batang daun bawang putih + 30 gram daun lidah buaya yang telah dikupas kulitnya + 3 buah manggis (ambil dagingnya). Semua bahan diblender dengan air scukupnya lalu diminum.
8. SINUSITIS
2 batang daun bawang putih + 10 gram jahe + 10 gram rambut jagung diblender dengan iar hangat secukupnya, lalu diminum.
9. ASMA
7 Siung bawang putih dimasukan kedalam bagian tengah 1 buah melon ukuran kecil (yang telah dikupas kulitnya) yang telah dilubangi, lalu tutup kembali. Setelah itu kukus sampai matang dan blender dengan air secukupnya, lalu diminum.
10. BATUK
1 siung bawang putih + buah belimbing manis diblender dengan air secukupnya, lalu tambahkan 2 sendok makan madu, aduk rata lalu minum.
11. DIARE
5 buah bawang puith yang telah dukukus, diblender dengan 150 cc air hangat. Minum selagi hangat.
12. GONDONGAN (PAROTITIS)
3 batang daun bawang putih + 1 butir putih telur ayam (rebus hingga matang) diblender dengan air secukupnya + madu secukupnya, aduk rata lalu minum.
14. SERING BUANG AIR KECIL (POLYURIA)
Bawang puith secukupnya + 10 gram jahe + 250 gram ubi jalar merah dibakar dengan kertas aluminium foil hingga matang. Semua bahan direndam dengan air garan selama 2 jam, lalu saring airnya. Setelah disaring airnya, semua bahan diblender dengan air secukupnya lalu diminum.
15. HAID TERASA SAKIT
3 batang daun bawang putih + 15 gram adas diblender dengan 200 cc air hangat, lalu diminum.
16. KANKER LAMBUNG
20 gram bawang putih diblender denga air saringan seduhan teh hijau dan 500 cc air panas selama 5 menit, lalu tambahkan 25 gram gula merah kemudian diminum.
17. KANKER PARU-PARU
Bawang putih dijus secukupnya, lalu diminum sebanyak 10-30 cc.
18. KANKER PAYUDARA
3 siung bawang puith + 200 gram brokoli dikukus 30 menit , lalu diblender dengan air secukupnya. Tambahkan 2 sendok makan madu, aduk rata lalu diminum.
19. PENCEGAH KERACUNAN
6 gram bawang puith dibersihkan lalu dimakan selama dua kali sehari.
20. BISUL, BOROK DAN BENGKAK KARENA KERACUNAN
Bawang putih secukupnya ditumbuk lalu dibubuhkan kebagian tubuh yang sakit tutup denga kain / verban.
21. DISENGAT LIPAN
Tumbuk bawang putih secukupnya dan tempelkan pada bagian tubuh yang terasa sakit.
22. OBAT PENCEGAH PIKLEK
Tumbuk bawang putih secukupnya sampai halus kemudian tambahkan air matang yang dingin secukupnya sampai tercampur. Campuran ini teteskan ke hidung secara teratur.
23. PENCEGAH DISENTRI
10 gram bawang putih dikupas kulitnya tumbuk halus rendam selama 6 jam dalam air hangat yang matang dan tambahkan gula secukupnya. Bagi tiga bagian dan minum 3 X sehari.
24. TBC
30 gram bawang putih berwarna keunguan kupas kulitnya + 30 gram beras. Bawang putih yang telah dibersihkan masukan kedalam air mendidih selama 1 menit (masak setengah matang). Air rebusan bawang putih campur dengan beras, masak kedalam dandang. Makan setelah makan nasi Lakukan setipa hari dengan tambahan konsumsi bawang putih 4-5 siung setiap hari selama 100 hari.
25. PENCEGAH RADANG SELAPUT OTAK BELAKANG
5 gram bawang putih bersihkan, lalu dimakan pada waktu makan. Selesai makan cuci mulut dengan air garam . Lakukan selama 3 hari.
26. PENDARAHAN HIDUNG
Tumbuk 10 gram bawang putih dan letakkan ditelapak kaki bagian tengah penderita. Jika pendarahan berasal dari hidung sebelah kanan, bawang putih tadi letakkan dibagian telapak kaki sebelah kanan penderita, begitu sebaliknya. Jika pendarahan dari kedua lubang hidung, maka letakkan dikedua telapak kaki. Pendarahan tidak akan berhenti sampai telapak kaki panas.
27. RADANG LAMBUNG AKUT.
Kupas kulit 6 gram bawang putih tambahkan garam secukupnya kemudian ditumbuk. Kemudian tambahkan air hangat yang matang dan sajikan 1-2 kali sehari kepada penderita. Lakukan selama beberapa hari.
28. PENGUMPULAN CIRAN SEROSA DIDALAM RONGGA PERUT (ASCITES)
Penyebabnya karena mengerasnya jaringan hati. Untuk pengobatan bawang putih secukupnya direbus dalam minyak kacang tanah dan dimakan sebagai sayur. Lakukan tiap hari selama 2-3 bulan.
29. IMPOTENSI
10 grma bawang putih + 10 gram adas + 25 gram pulosari + 20 gram merica + 5 gram kunyit + 10 gram madu + 2 butir telur ayam kampung. Bahan adas, pulosari, merica dan bawang putih ditumbuk halus jadi satu dan bubuhi air panas secukupnya. Setelah agak dingin campurkan madu dan kuning telur ayam tadi lalu aduk hingga rata. Ramuan ini diminum menjelang tidur malam atau pada pagi hari dua kali dalam seminggu selama sebulan.
30. MENINGKATKAN STAMINA
Makan 1 siung bawang putih bersama daun seledri. Lakukan sehari dua kali ( pagi dan sore hari ).
31. SAKIT GIGI
Umbi bawang putih secukupnya dihancurkan terlebih dahulu lalu sisipkan kedalam gigi yang sakit kemudian angkat setelah 15 menit. Bila terasa panas membakar jangan diulangi ramuan ini.
32. ISTRI MANDUL
2 siung bawang putih + 10 gram umbi bangle + 5 gram jungrahap + 5 gram kencur + 5 gram manis jangan. Semua bahana dicampur ditumbuk halus, kemudian diberi air panas lalu diperas dan disaring hingga airnya tersisa1 gelas. Ramuan ini diminum pagi hari dan lakukan dua hari sekali.
33. MEMPERTAHANKAN KEBUGARAN TUBUH
Haluskan bawang putih secukupnya + wortel secukupnya + daun seledri + merica bubuk + garam secukupnya. Blender semua bahan sebagai jus. Minum jus tersebut dua kali dalam satu minggu dan lakukan secara teratur.
34. MEMPERTAHANKAN GAIRAH SEKSUAL
35. MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL
36. MENURUNKAN GULA DARAH
37. MENGHILANGKAN LOGAM BERAT
38. MELINDUNGI SERNGAN KANKER
39. PENAWAR RACUN
40. PENGOBATAN GANGGUAN PENCERNAAN
.

2.      Bawang Merah
Bawang merah sudah dikenal dari zaman kuno sebagai obat rumah, obat tradisional, maka dari itu bawang merah sangat berperan bagi kesehatan tubuh, seperti halnya di daerah saya ketika salah seorang di serang penyakit bisul, seperti yang kita tahu bahwa dengan mengangatkan bawang merah kea pi lalu bawang merahnya diiris dan di oleskan ke sekeliling daerah bisul.
Manfaat Bawang merah bagi Kesehatan sangat penting  jika kita lihat dari sejumlah penyakit seperti filek,  asma , infeksi bakteri, masalah pernapasan, angina , dan batuk. Bawang juga dikenal untuk mengusir serangga haus darah. Dengan kata lain, Anda mungkin mengatakan bahwa bawang merah merupakan karunia allah yang tak tenilai harganya. 
Bawang diketahui memiliki nilai kuratif dari zaman dulu (zaman kuno). Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia menegaskan bahwa bawang merah baik untuk orang dengan nafsu makannya kurang dan mereka yang menderita aterosklerosis. Para ahli kesehatan mengakui fakta bahwa bawang memang memberikan kelonggaran besar untuk pasien yang memiliki asma kronis, alergi bronkitis , batuk biasa dan sindrom dingin.
Manfaat kesehatan dari bawang merah yang tersedia karena adanya senyawa sulfur dan quercetin, dalam jejak minyak esensial . Ini adalah antioksidan yang sangat efektif membantu dalam menetralisir radikal bebas ada dalam tubuh manusia. Bawang telah digunakan dari berabad-abad oleh manusia untuk tujuan pengobatan.  Bawang juga mengandung komponen mineral seperti kalsium , magnesium , natrium , kalium selenium, dan fosfor . 
Beberapa manfaat serta kandungan kesehatan dari bawang merah adalah sebagai berikut:
·       Membunuh Kuman di Mulut: Bawang merah sering digunakan untuk mencegah kerusakan gigi dan infeksi mulut. Mengunyah bawang mentah untuk 2 sampai 3 menit mungkin bisa membunuh semua kuman yang ada di daerah mulut.
·       Pengobatan untuk Penyakit Jantung: Bawang membantu dalam penipisan darah, yang pada gilirannya mencegah sel-sel darah merah dari rumpun pembentukan. Blok ini dapat menyebabkan gangguan jantung atau penyakit kardiovaskular.
·       Untuk  jerawat: Jus Bawang merah  dicampur dengan madu atau minyak zaitun dikatakan pengobatan terbaik untuk jerawat. 
·       Pengobatan untuk Batuk: Mengkonsumsi jus bawang dan madu dapat menghidupkan kembali sakit tenggorokan dan gejala batuk.
·       Digunakan sebagai repellent Serangga: Anda dapat menerapkan jus bawang untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan karena lebah madu menggigit. Jus segar bawang merah atau pasta dapat digunakan untuk aplikasi eksternal untuk gigitan serangga dan sengatan kalajengking.
·       Meningkatkan daya Seks: Bawang merah dikatakan dapat meningkatkan dorongan untuk kehidupan seksual yang
·       Pengobatan intik anemia: Bahkan kondisi anemia dapat ditingkatkan dengan makan bawang bersama dengan Jaggery dan air .
·       Meredakan Sakit Perut: Bawang memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-bakteri yang memberikan bantuan untuk sakit perut dan sindrom gastro terkait.
·       Mengobati Gangguan urin: Bagi mereka yang menderita rasa terbakar saat buang air kecil, bawang merah dapat memberikan bantuan yang cukup besar. Pasien harus minum air direbus dengan 6 sampai 7 gram bawang.
·       Pencegahan Kanker: Bawang kaya senyawa aktif yang berhasil menghambat perkembangan sel-sel kanker.
·       Mengurangi Earache: Beberapa tetes jus bawang benar-benar dapat terbukti dan sangat bermanfaat bagi individu yang menderita dari akut sakit telinga . Suara dering di telinga dapat disembuhkan dengan menerapkan jus bawang melalui kapas.
·       Seperti yang kita ketahui bawang telah bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit manusia seperti tumor, batuk persisten dan dingin. Praktisi pengobatan menganggap ini sebagai bentuk tanaman yang sempurna rumah obat untuk menghilangkan sindrom penyakit. mengkonsumsi bawang merah dapat membantu dalam pencegahan perut dan payudara kanker .
·       Bawang Terdiri dari Sulfur Kaya Senyawa-Penelitian medis menunjukkan bahwa senyawa sulfur berhenti formasi rantai biokimia yang mungkin dapat menyebabkan kondisi asma. Bawang memfasilitasi pencairan dahak pada pasien yang menderita batuk yang parah. Jus bawang segar dikatakan diterapkan pada pasien yang menjadi tidak sadar, untuk membawa kembali kekuatan dan energi ke pasien.



Kamis, 25 April 2013

Filsafat Islam



BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
            Pembicaraan tentang filsafat Islam tidak bisa terlepas dari pembicaraan filsafat secara umum. Berfikir filsafat merupakan hasil usaha manusia yaang berkesinambungan di seluruh jagad raya ini. tidak dapat diragukan lagi bahwa ada pemikiran filsafat yang tumbuh dalam Islam. Mempunyai banyak tokoh dan aliran, problematika dan teori, di samping berbagai kekhususan dan keistimewaannya. Filsafat Islam tumbuh dan berkembang di bawah naungan Islam, dipengaruhi oleh ajaran-ajarannya dan hidup di bawah suasana peradabannya.
            Ada filsafat Islam yang punya ciri khas tersendiri, yang secara tidak dipertentangkan lagi merupakan suatu lingkaran dalam mata rantai pikiran manusia yang mengambil dari mata rantai terdahulu sekaligus memberikan bahan kepada filsafat yang datang sesudahnya. Filsafat ini punya eksistensi, sendi-sendi sekaligus penemuan baru (yang ciri khasnya).
            Disini akan dibahas secara lebih terperinci mengenai filsafat Islam. Mulai dari pengertian, perkembangan dan tokoh-tokoh dalam filsafat Islam.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Filsafat Islam?
2.      Bagaikan perkembangan Filsafat Islam?
3.      Siapa saja tokoh-tokoh dalam Filsafat Islam?

1.3  Tujuan
Dalam penulisan makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan diantaranya yaitu:
1.      Mengetahui pengertian Filsafat Islam.
2.      Mempelajari perkembangan Filsafat Islam.
3.     
1
 
Mengetahui tokoh-tokoh dalam Filsafat Islam.
1.4  Manfaat
      Dalam penulisan makalah ini, manfaat yang dapat kita peroleh yaitu:
1.      Mengetahui mengenai pengertian Filsafat Islam.
2.      Mengetahui perkembangan dan tokoh-tokoh dalam Filsafat Islam.
3.       Menambah pengetahuan



























BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Pengertian Filsafat Islam
            Islam sebagai agama yang mengajak untuk memikirkan, menganalisa dan mengarahkan pandangan kepada bukti-bukti yang ada di langit dan di bumi. Islam tidak mengharamkan pembahasan atau mempersempit kebebasan berfikir.
            Filsafat Islam khas dengan berbagai masalah dan problematika, yang dikemukakan sebagai penyelesaiannya filsafat Islam meneliti problematika yang satu dan banyak menyelesaikan korelasi antara Allah SWT dengan para pemeluknya sebagai problema yang menyulut peradaban panjang dikalangan mutakalamin. Filsafat Islam dilahirkan oleh lingkungan dimana dia hidup dan tidak terlepas dari kondisi yang melingkupinya, maka filsafat Islam adalah filsafat religius spiritual.[1]
            Namun  bila dilihat dari sejarah peradaban umat Islam, maka munculnya pemikiran filsaat dalam dunia Islam ini merupakan gejala dari perkembangan keilmuan dalam masyarakat Islam sejak timbulnya agama Islam. Bukanlah agama Islam sejak dini telah memberikan jawaban-jawaban yang tegas dan ringkas mengenai beberapa persoalan metafisika, Tuhan,  jiwa dan manusia. Pengetahuan tersebut pada mulanya diterima begitu saja namun kemudian diperluas dan dikembangkan dengan memadukan kebenaran wahyu dan akal rasio.[2]
            Filsafat Islam adalah perkembangan pemikiran umat Islam dalam masalah ketuhanan, kenabian, manusia, dan alam semesta yang disinari ajaran Islam. Adapun definisinya secara khusus seperti apa yang dikemukakan penulis Islam sebagai berikut:[3]
1.     
3
 
Ibrahim Madkur, filsafat Islam adalah pemikiran yang lahir dalam dunia Islam untuk menjawab tantangan zaman, yang meliputi Allah dan alam semesta, wahyu dan akal, agama dan filsafat.
2.      Ahmad Fu’ad Al-Ahwaniy, filsafat Islam adalah pembahasan tentang alam dan manusia yang disinari ajaran Islam.
3.      Muhammad ‘Athif Al-‘Iraqy, filsafat Islam secara umum di dalamnya tercakup ilmu kalam, ilmu ushul fiqih, ilmu tasawuf, dan ilmu pengetahuan lainnya yang diciptakan oleh intelektual Islam. Pengertiannya secara khusus, ialah pokok-pokok atau dasar-dasar pemikiran filosofis yang dikemukakan para filosof Muslim. 

Jelaslah bahwa filsafat Islam merupakan hasil pemikiran umat Islam secara keseluruhan. Pemikiran umat Islam ini merupakan dorongan ajaran Al-qur’an dan hadis. Perlu di ingat bahwa filsafat Islam adalah filsafat  yang bermuatan religius (keagamaan), namun tidak mengabaikan persoalan-persoalan kefilsafatan. Jadi, pengakuan tentang  tentang adanya filsafat Islam harus dilihat dari ajaran pokok agamanya. Karena pada hakikatnya jika tidak ada ilham Al-qur’an sebagai sumber dorongan, filsafat dalam dunia Islam dalam arti yang sebenarnya tidak akan pernah ada.[4]

2.2              Perkembangan dan Tokoh-Tokoh Filsafat Islam
            Dalam sejarah dunia filsafat, Yunani merupakan tempat tonggak awal mula munculnya filsafat. Waktu itu pemikiran filsafat mulai tumbuh dan berkembang di beberapa kota di Yunani.[5]
Pemikiran filosof masuk ke dalam dunia Islam melalui filsafat Yunani yang dijumpai ahli-ahli pikir Islam di Siria, Mesopotamia, Persia dan Mesir. Filsafat Yunani datang ke daerah-daerah ini ketika penaklukan Alexander Yang Agung ke Timur pada abad ke empat (331) sebelum Masehi.[6]
Barulah pada zaman Dinasti Bani Abbas dengan pusat kerajaannya Baghdad mulai tertarik pada filsafat Yunani.[7] Khalifah-khalifah Bani Abbasiyah pada mulanya hanya tertarik pada ilmu kedokteran Yunani dengan cara-cara pengobatannya. Kemudian mereka juga tertarik kepada ilmu-ilmu pengetahuan lainnya termasuk filsafat.[8]
Golongan yang banyak tertarik kepada filsafat Yunani adalah kaum Mu’tazilah. Pembahasan mereka dalam bidang Teologi banyak diwarnai pemikiran filosufi.[9]
Maka kemudian muncullah para filosuf  Islam Arab khususnya dan negeri-negeri Islam pada umumnya, seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibnu Rusyd, dan lain-lainnya.


Tokoh-Tokoh Filsafat Islam
1.                  Al-Kindi (795-873 M)
A.       Biografi
Ia mempunyai nama lengkap Abu Yusuf Ya’qub Khufah. Ia berasal dari keturunan bangsawan Arab dari Kindah di Arab Selatan. Orang tuanya adalah seorang gubernur di Basrah pada masa pemerintahan Al-Mahdi dan Harun Al-Rasyid.[10]
Al-Kindi dilahirkan di Kufah sekitar tahun 185 H (801 M) dari keluarga kaya dan terhormat. Kakek buyutnya, Al-Asy’as ibnu Qais, adalah seorang sahabat Nabi Muhammad Saw.[11]
Al-Kindi mengalami kemajuan pikiran Islam dari penerjemahan buku-buku asing kedalam bahasa Arab, bahkan ia termasuk pelopornya. Bermacam-macam ilmu telah dikajinya, terutama filsafat. Dalam suasana yang penuh pertentangan agama dan mazhab, dan yang dibanjiri oleh paham golongan Mu’tazilah serta ajaran-ajaran syi’ah.
Al-Kindi adalah orang pertama yang memasukkan kajian filsafat sebagai salah satu ilmu keislaman.[12]
Ia penganut aliran Mu’tazilah dan kemudian belajar filsafat. Bagi Al-Kindi orang yang menolak filsafat berarti mengingkari kebenaran, dan dapat dikelompokkan kafir, karena orang tersebut telah jauh dari kebenaran.[13]
Tentang kapan Al-Kindi meninggal tidak ada suatu keteranganpun yang pasti. Mustafa ‘Abd Al-Raziq cenderung mengatakan tahun wafatnya adalah 252 H, sedangkan Massignon menunjuk tahun 260 H.[14] Ia meninggal pada tahun 873 M di Baghdad.[15]

B.       Filsafat dan Karya-Karya Al-Kindi
Menurut Al-Kindi filsafat ialah ilmu tentang hakikat (kebenaran). Sesuatu menurut kesanggupan manusia, ilmu ketuhanan, ilmu keesaan, ilmu keutamaan, ilmu tentang semua yang berguna dan cara memperolehnya serta cara menjauhi perkara-perkara yang merugikan. Dalam pemikiran filosufisnya Al-Kindi banyak dipengaruhi oleh Aristoteles, Plato, dan neo-Plationisme. Diantara hasil karyanya yang terkenal adalah Hallmuth Rittter.[16]
Al-Kindi berpendapat bahwa alam itu temporal dan berkomposisi, yang karenanya ia membutuhkan Pencipta yang menciptakannya.[17]
Ia membagi filsafat kepada tiga bagian, yaitu (1) thibiyyat, sebagai tingkat yang paling bawah; (2) al-ilm ar-riyadhi, sabagai tingkatan tengah-tengah; (3) ilm ar-rububiyyah, sebagai tingkatan yang paling tinggi.[18]




2.                  Al-Farabi (870-950 M)
A.       Biografi
Nama lengkap Al-Farabi adalah Abu nashr Muhammad  bin Muhammad bin Tharkhan Al-Farabi. Sebutan Al-Farabi diambil dari nama kampung kelahirannya Al-Farabi.[19] Ia dilahirkan di Wasij, Distrik Farab, Turkistan pada tahun 257 H/870 M.[20]
Sejak kecil Al-Farabi suka belajar dan ia mempunyai kecakapan luar biasa dalam bidang bahasa. Bahkan yang dikuasainya antara lain bahasa Iran. Namun ia tidak mengenal bahasa Yunani dan Suryani, yaitu bahasa-bahasa ilmu pengetahuan dan filsafat pada waktu itu.
Al-Farabi dalam dunia Islam mendapat kehormatan dengan julukan al-Mu’allim al-Sany (Guru Kedua).[21]
Pada tahun 330 H (941 M) ia pindah dan menetap di Damsyik sampai wafatnya pada tahun 337 H (950 M).

B.       Filsafat dan Karya-Karya Al-Farabi
Ia mendefinisikan filsafat sebagai ilmu yang menyelidiki hakikat sebenarnya dari segala yang ada. Pokok filsafat politik kenegaaan Al-Farabi ialah autokrasi.[22]
Mengenai pengertian filsafat, ia mengatakan bahwa filsafat adalah mengetahui semua yang wujud karena ia wujud.[23]
Menurut Al-Farabi Tuhan tidak mengetahui yang particular artinya Pengetahuan Tuhan tentang yang rinci tidak sama dengan pengetahuan manusia, Tuhan dapat menangkap yang universal. Pengetahuannya yang paticular tidak secara langsung, melainkan ia sebagai sebab bagi yang particular.[24]


Berikut ini karangan Al-Farabi ialah:
1)      Tahsil As-Sa’adah
2)      ‘Ujunul-Masail
3)      Ara-u Ahlil-Madinah Al-Fadhilah
4)      Ih-Sa’u Al-Ulum
5)      Al-Jam’u baina Ra-jai Al-Hakimaini
6)      Aghradhu Ma Ba’da Ra-Jai Al-Hakimaini

3.                  Ibnu Sina (980-1037 M)
A.    Biografi
Nama lengkap Ibnu Sina ialah Abu Ali Husain Ibnu Abdillah Ibnu Sina. Di Barat lebih dikenal dengan nama Avicenna.[25] Ibnu Sina dilahirkan di Afsyana dekat Bukhara pada tahun 980 M dan meninggal dunia pada tahun 1037 M dalam usia 58 tahun. Jasadnya dikebumikan di Hamadzan.[26]
Ia dikenal sebagai ahli filsafat dan ahli kedokteran. Dalam bidang filsafat ia menulis dalam bukunya yaitu: logika, ilmu alam, ilmu pasti dan ilmu ilmu ketuhanan. Dalam bidang kedokteran yang berjudul Al-qur’an.
B.     Filsafat dan Karya-Karya Ibnu Sina
Sebagai filosuf muslim ia berusaha mendekatkan jarak antara teori filsafat dan dalil agama. Menurutnya bahwa banyak dari hasil pemikiran filsafat yang sesuai dengan prinsip dengan prinsip agama.
Ibnu Sina mengatakan bahwa Tuhan itu adalah Al-Aqlu (akal). Ia memikirkan diri-Nya lalu melikirkan sesuatu di luar dirinya menyebabkan timbulnya akal lain yang dinamakan Akal Pertama.[27]
Bagi Ibnu Sina, Allah adalah sesuatu yang harus ada dengan sendirinya, tidak ada sesuatu apapun juga yang menyekutui-Nya dalam substansi-Nya, karena Ia tidak memiliki tandingan maupun lawan, genus diferensia maupun batasan.
Ibnu Sina walaupun sibuk bekerja dalam pemerintahan, namun ia adalah seorang penulis yang luar biasa produktif sehingga ia tidak sedikit meninggalkan karya tulis yang sangat besar pengaruhnya baik di dunia Barat maupun di dunia Timur. Di antaranya adalah:[28]
1)      Al-Syifa’
2)      Al-Najat
3)      Al-Qanun fi al-Thibb
4)      Al-Isyarat wa al-Tanbihat

4.                  Al-Ghazali (1058-1111 M)
A.    Biografi
Al-Ghazali bernama lengkap Abu Hamid Muhammad Ibnu Ahmad Al-Ghazali Al-Thusi. Ia dilahirkan pada tahun 450 H/1058 M di Ghazal, Thus, Provinsi Khurasan, Republik Islam Iran.[29]
Al-Ghazali diberi gelar kehormatan dengan Hujjat al-Islam karena pembelaannya yang mengagumkan terhadap agama Islam.[30] Ia membela Islam dalam menolak orang-orang Nasrani, juga dalam serangannya terhadap kaum Batiniah dan kaum Filosof.[31]
Menurut Al-Ghazali, Allah adalah satu-satunya sebab bagi alam. Alam Ia ciptakan dengan kehendak dan kekuasaan-Nya, karena kehendak Allah adalah sebab bagi segala yang ada, sedangkan ilmu-Nya meliputi segala sesuatu.[32] Ia meninggal dunia pada tahun 1111 M dalam usia 54 tahun di Naisabur.[33]
B.     Filsafat dan Karya-Karya Al-Ghazali
Al-Ghazali sangat aktif dan disiplin dalam memberikan kuliah dalam bidang fiqh madzab syafi’i. Dalam perjalanan hidup yang cukup singkat, Imam Ghazali banyak menyimpan rahasia yang terkandung dalam berbagai karya yang ditinggalkan.
Karya-karya Al-Ghazali dipekirakan 300 Buah.[34] Dalam setiap tahun, ia menghasilkan karya tidak kurang dari 10 buah (kitab/buku) diantaranya sebagai berikut:
a)      Ilmu kalam dan filsafat
b)      Kelompok fiqh dan ushul fiqh
c)      Kelompok tafsir
d)     Kelompok ilmu tasawuf dan akhlak secara integral bahasanya.
Di bawah ini beberapa wasiat dari karya ilmiahnya yang paling besar pengaruhnya terhadap pemikiran umat Islam.[35]
1)      Ihya’ Ulum al-Din
2)      Al-Iqtishad fi al-I’tiqad
3)      Maqasid al-Falasifat
4)      Tahafut al-Falasifat
5)      Mizan al-‘amal

5.                  Ibnu Rusyd (1126-1198 M)
A.       Biografi
Nama lengkap Ibnu Rusyd ialah Abu Ahmad ibnu Muhammad ibnu Rusyd. Ia dilahirkan pada tahun 510 H/1126 M di Cordova, Andulus sekitar 15 tahun wafatnya Al-Ghazali. Orang barat menyebutnya dengan nama Averrois.[36]
Suatu hal yang sangat mengagumkan ialah hampir seluruh hidupnya ia pergunakan untuk belajar dan membaca.[37] Di masa mudanya Ibnu Rusyd belajar Teologi Islam, hukum Islam, ilmu kedokteran, matematika, astronomi, sastra dan filsafat. Pada tahun 1169 M. Ia diangkat menjadi hakim di Seville dan pada tahun 1182 M hakim di cordova.[38]


B.       Filsafat dan Karya-Karya Ibnu Rusyd
Menurut Ibnu Rusyd tugas filsafat ialah tidak lain dari berfikir tentang wujud untuk mengetahui pencipta semua yang ada ini. Dan Al-qur’an menyuruh supaya manusia berfikir tentang wujud dan alam sekitarnya untuk mengetahui Tuhan.[39]
Ibnu Rusyd adalah seorang ulama besar dan pengulas yang dalam terhadap filsafat Aristoteles. Karangannya meliputi berbagai ilmu, seperti fiqh, usul, bahasa, kedokteran, astronomi, politik, akhlak, dan filsafat. Tidak kurang dari sepuluh ribu lembar yang telah ditulisnya.karena sangat tinggi penghargaannya terhadap Aristoteles, tidak mengherankan kalau ia memberikan perhatian besar untuk mengulaskan dan meringkas filsafat Aristoteles.
Buku-bukunya yang lebih penting dan yang sampai kepada kita ada empat:[40]
1)      Bidayatul-Mujtahid, ilmu fiqh
2)      Faslul-Maqalfi ma baina Al-Hikmati was-Syari’at min Al-Ittisal (ilmu kalam)
3)      Manahij Al-Adillah fi Aqaidi Ahl Al-Millah (ilmu kalam)
4)      Tahafur At-Tahafut

Salah satu kelebihan karya tulisnya ialah gaya penuturan yang mencakup komentar, koreksi, dan opini sehingga karyanya lebih hidup dan tidak sekedar deskripsi belaka. Namun, amat disayangkan karangannya sulit ditemukan dan sekiranya ada sudah diterjemahkan orang ke dalam bahasa Latin dan Hebrew (Yahudi), bukan dalam bahasa aslinya (Arab). Ini semua akibat tragedi nista yang menimpa dirinya ketika diadili dan dibuang ke Lucena di mana buku-bukunya yang mengandung filsafat dimusnahkan.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
            Filsafat  Islam adalah perkembangan pemikiran umat Islam dalam masalah ketuhanan, kenabian, manusia, dan alam semesta yang disinari ajaran Islam. Filsafat Islam merupakan hasil pemikiran umat Islam secara keseluruhan.
            Dalam sejarah dunia filsafat, Yunani merupakan tempat tonggak awal mula munculnya filsafat. Pemikiran filosuf masuk ke dalam dunia Islam melalui filsafat Yunani yang dijumpai ahli-ahli pikir Islam di Suria, Mesopotamia, Persia dan Mesir. Golongan yang banyak tertarik kepada filsafat Yunani adalah kaum Mu’tazilah.
Tokoh-tokoh filsafat Islam
1.                  Al-Kindi
            Menurut Al-Kindi filsafat ialah ilmu tentang hakikat (kebenaran). Sesuatu menurut kesanggupan manusia, ilmu ketuhanan, ilmu keesaan, ilmu keutamaan, ilmu tentang semua yang berguna dan cara memperolehnya serta cara menjauhi perkara-perkara yang merugikan. Diantara hasil karyanya yang terkenal adalah Hallmuth Rittter.
2.                  Al-Farabi
Ia mendefinisikan filsafat sebagai ilmu yang menyelidiki hakikat sebenarnya dari segala yang ada. Pokok filsafat politik kenegaaan AL-Farabi ialah autokrasi. Berikut ini karangan Al-Farabi ialah:
1)      Tahsil As-Sa’adah
2)      ‘Ujunul-Masail
3)      Ara-u Ahlil-Madinah Al-Fadhilah
4)      Ih-Sa’u Al-Ulum
5)      Al-Jam’u baina Ra-jai Al-Hakimaini
6)      Aghradhu Ma Ba’da Ra-Jai Al-Hakimaini
3.                  Ibnu Sina
12
 
            Menurutnya bahwa banyak dari hasil pemikiran filsafat yang sesuai dengan prinsip dengan prinsip agama.
Karyanya antara lain adalah:
1)      Al-Syifa’
2)      Al-Najat
3)      Al-Qanun fi al-Thibb
4)      Al-Isyarat wa al-Tanbihat
4.                  Al-Gazhali
Al-Ghazali sangat aktif dan disiplin dalam memberikan kuliah dalam bidang fiqh madzab syafi’i. Dalam perjalanan hidup yang cukup singkat, Imam Ghazali banyak menyimpan rahasia yang terkandung dalam berbagai karya yang ditinggalkan.
Karyanya antara lain adalah:
1)      Ihya’ Ulum al-Din
2)      Al-Iqtishad fi al-I’tiqad
3)      Maqasid al-Falasifat
4)      Tahafut al-Falasifat
5)      Mizan al-‘amal
5.                  Ibnu Rusyd
Menurut Ibnu Rusyd tugas filsafat ialah tidak lain dari berfikir tentang wujud untuk mengetahui pencipta semua yang ada ini.
Buku-bukunya yang lebih penting dan yang sampai kepada kita ada empat:
1)    Bidayatul-Mujtahid, ilmu fiqh
2)    Faslul-Maqalfi ma baina Al-Hikmati was-Syari’at min Al-Ittisal (ilmu kalam)
3)    Manahij Al-Adillah fi Aqaidi Ahl Al-Millah (ilmu kalam)
4)    Tahafur At-Tahafut




           
    

DAFTAR PUSTAKA


Hakim, Atang Abdul dan Beni Ahmad Saebani. 2008. Filsafat Umum. Pustaka Setia: Bandung.

Jalil, Mat. Filsafat Umum Philosophi.

Syadali, Ahmad dan Mudzakir. 2002. Filsafat Umum. Pustaka Setia: Bandung

Madkour, Ibrahim. 2002. Aliran dan Teori Filsafat Islam. PT. Bumi Aksara: Jakarta

Zar, Sirajuddin. 2010. Filsafat Islam, Filosof dan Filsafatnya. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta






















[1] Mat jalil, Filsafat Umum Philosophi, hlm. 143
[2] Ahmad Syadali, Filsafat Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2004), hlm. 165
[3] Sirajuddin Zar, Filsafat Islam Filosof dan Filsafatnya, (Jakarta: PT. Grafindo Persada,2010), cet. IV, hlm. 15-16
[4] Ibid., hlm. 16
[5] Syadali, op., cit., hlm 164
[6] Sirajuddin, op., cit., hlm. 32
[7] Ibid., hlm. 34
[8] Syadali, op., cit., hlm 164-165
[9] Ibid., hlm. 165
[10] Ibid., hlm. 167
[11] Sirajuddin, op., cit., hlm. 37
[12] Syadali, op., cit., hlm. 166
[13] Jalil, op., cit., hlm. 144
[14] Sirajuddin, op., cit., hlm. 41
[15] Syadali, op., cit., hal. 166
[16] Ibid., hlm. 166-167
[17] Ibrahim Madkour, Aliran dan Teori Filsafat Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), cet. II, hlm. 118
[18] Atang Abdul Hakim, Filsafat Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm. 436
[19] Syadali, op., cit., hlm. 167
[20] Sirajuddin, op., cit hlm. 65
[21] Ibid., hlm. 67
[22] Syadali, op., cit., hlm. 69
[23] Abdul Hakim, op., cit., hlm. 436
[24] Mat Jalil, op., cit., hlm. 154-155
[25] Syadali, op., cit., hlm. 173
[26] Sirajuddin, op., cit., hlm. 91
[27] Syadali, op., cit., hlm. 175
[28] Sirajuddin, op., cit., hlm. 94
[29] Ibid, hlm. 155
[30] Ibid, hlm. 158
[31] Madkour, op., cit., hlm. 73
[32] Ibid, hlm. 75
[33] Syadali, op., cit., hlm. 180
[34] Jalil, op., cit., hlm. 166
[35] Sirajuddin, op., cit., hlm. 159
[36] Ibid, hlm. 221
[37] Ibid, hlm. 222
[38] Syadali, op., cit., hlm. 183
[39] Ibid, hlm. 184
[40] Abdul Hakim, op., cit., hlm. 504