About

2NE1 - I Am the Best

Powered by mp3skull.com
Asih Nurhidayati

Pages

Kamis, 25 April 2013

Saat Jilbab Kehilangan Fungsi



Saat Jilbab Kehilangan Fungsi

Berbicara mengenai jilbab, seseorang biasanya mengacu kepada kerudung yang di ikatkan pada kepala, dan biasanya dikenakan perempuan muslimah. Di Indonesia, jilbab sering kali disamaartikan dengan Hijab. Hijab yaitu pakaian muslimah; kerudung atau pakaian longgar yang tak tembus cahaya.
Adapun beberapa kriteria jilbab dan pakaian muslimah adalah pertama, menutup aurat yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Kedua, bukan berfungsi sebagai perhiasan. Jilbab digunakan untuk menutupi perhiasan wanita. Sehingga tidak masuk akal jika jilbab itu sendiri menjadi perhiasan. Ketiga, kainnya harus tebal. Sebab, yang menutup itu tidak akan terwujud kecuali dengan kain yang tebal. Keempat, harus longgar, sehingga tidak menggambarkan sesuatu dari tubuhnya. Kelima, tidak diberi wewangian. Karena berdasarkan hadits Rosulullah Saw, yang artinya: “Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka Ia adalah pezina”.
Jilbab merupakan simbol Islami. Islam memerintah wanita-wanita muslim untuk berjilbab sebagai busana muslimah yang membedakan orang-orang muslim dengan non-muslim. Menurut sudut pandang Islam, jilbab digunakan untuk menutup aurat. Mengenakan jilbab yang sangat baik adalah menutupi seluruh anggota tubuh dan hanya menampakkan mata saja. Jilbab mempunyai nilai fungsi dalam kehidupan seorang muslimah yaitu melindungi dari fitnah, mengangkat derajat di mata Allah SWT, menjadi kontributor dalam menciptakan lingkungan sehat, dan sebagai perisai dari perbuatan tercela.
Saat ini, jilbab hanyalah sebuah trend mode, fashion, dan bahkan hanya sebagai aksesoris. Fungsi jilbab yang semestinya diarahkan untuk menutupi aurat, seperti dada dan pinggul, justru diabaikan. Jika dilihat dari masyarakat Indonesia saat ini, khususnya untuk para remajanya. Memang bagus, mereka menggunakan jilbab dengan baik. Namun mereka berpakaian sangat ‘provokatif’, misalnya menampakkan lekuk-lekuk kemolekan tubuh. Mereka malah menggunakan pakaian yang ketat, tipis, transparan dan celana ketat yang full pressed body. Cara mengenakan jilbab seperti itu biasa disebut jilbab gaul.
Segelintir orang berkomentar “ Masih mending memakai jilbab gaul, daripada tidak sama sekali”. Yang lainnya menyatakan, “Inikan masih belajar untuk menutup aurat”. Pernyataan-pernyataan tersebut sekilas nampak benar, namun sejatinya sungguh keliru. Karena seorang muslimah diharuskan untuk menjalani setiap perintah syariat secara total atau kaffah. Alih-alih dipandang sebagai sebuah kebaikan daripada tidak menutup aurat sama sekali, mereka justru beriman setengah-setengah. Jilbab gaul tak ubahnya melecehkan syariat Islam dan sebagai bentuk penyaluran selera pribadi semata. Mereka mengenakan simbol Islami, tetapi juga tidak mau meninggalkan mode yang sedang booming.
Maraknya fenomena penggunaan jilbab gaul oleh para remaja dan muslimah, boleh jadi disebabkan karena hanya ikut-ikutan saja. Sebab pemahaman keislamannya belum terlalu, atau bahkan mereka sudah termakan berbagai propaganda-propaganda musuh Islam yang ingin menggiring kaum muslimah keluar rumah dalam keadaan ‘telanjang’. Propaganda-propaganda yang menyimpulkan jilbab hanyalah pakaian adat wanita Arab saja. Hingga banyak dari kalangan muslimah termakan olehnya dan meninggalkan jilbab yang syar’i.
Bahkan lucunya, kini ada pandangan yang menyatakan bahwa perempuan yang memilih untuk berjilbab panjang, maka akan kehilangan respect dari kaum lelaki. Padahal, ditilik dari sudut pandang Islam, perempuan dewasa yang tidak menutup aurat, justru merekalah yang akan kehilangan respect dari setiap muslim dan muslimah bahkan kehilangan respect dari Allah SWT tentunya.
Terlepas dari uraian di atas, alangkah lebih pantas jika jilbab digunakan sebagaimana fungsi aslinya, jangan menggunakannya hanya sebagai gaya saja atau sebagai trend semata. Dengan berjilbab sesuai fungsinya tersebut, seorang muslimah dapat mengidentifikasikan dirinya dengan ajaran Islam. Ia akan terdorong untuk berperilaku sesuai dengan ajaran Islam. Karena manusia benar-benar menilai orang lain atas dasar busananya. Wanita mengenakan busana muslimah yaitu berjilbab yang baik, maka wanita itu akan selalu dipersepsi dalam kategori muslimah.   

0 komentar:

Posting Komentar